Bisikan dari Sumur Belakang – Rina baru saja pindah ke rumah tua peninggalan neneknya di pinggiran kota. Rumah itu sudah lama kosong dan dikelilingi pepohonan tinggi yang membuat suasana terasa suram. Di belakang rumah, ada sumur tua yang ditutup papan kayu dan tertutup lumut tebal.
Sebelum pindah, seorang tetangga sempat memperingatkan, “Jangan buka tutup sumur itu setelah magrib.” Tapi Rina hanya tersenyum. Ia tidak percaya hal-hal semacam itu. Baginya, itu hanya cerita kampung yang menakut-nakuti anak kecil.
Malam Pertama yang Aneh
Malam itu, suara jangkrik dan hembusan angin menemani Rina menata barang-barang pindahan. Saat jam menunjukkan pukul sebelas malam, ia mendengar gemericik air dari belakang rumah. Ia tahu sumur itu seharusnya tertutup, tapi rasa penasaran mengalahkan rasa takut.
Dengan senter di tangan, Rina berjalan keluar. Udara terasa lebih dingin dari biasanya. Ketika ia menyorotkan cahaya ke arah sumur, papan kayu penutupnya tampak bergeser. Tiba-tiba terdengar suara lirih dari dalam, seperti seseorang memanggil, “Rina… bantu aku…”
Rina tersentak. Ia menatap sumur itu dengan jantung berdebar, lalu berlari masuk ke rumah. Namun suara itu terus terdengar samar, seolah mengikuti dari kejauhan.
Rahasia di Balik Sumur
Keesokan paginya, Rina menemui Pak Harjo, tetangga tua yang mengenal neneknya. Saat ia menceritakan kejadian semalam, wajah Pak Harjo langsung pucat. “Sumur itu bukan sumur biasa,” katanya lirih. “Dulu, setelah banjir besar, beberapa jenazah ditemukan di situ. Nenekmu menutupnya karena sering terdengar tangisan perempuan.”
Rina terdiam. Logikanya menolak percaya, tapi rasa takut mulai menyusup perlahan. Malam harinya, ia mendengar suara serupa lagi — kali ini dari bawah lantai kamarnya.
Sosok dari Dalam Sumur
Keesokan malam, Rina memutuskan memeriksa sumur itu lagi. Kali ini, papan penutupnya sudah terbuka seluruhnya. Air di dalamnya tampak hitam dan tenang. Ia menyorotkan senter, dan tiba-tiba melihat rambut panjang mengambang di permukaan air.
Suara itu kembali terdengar, kali ini lebih jelas:
“Turunlah… aku kedinginan…”
Tiba-tiba dari dalam sumur muncul tangan pucat dengan kuku panjang meneteskan air. Tangan itu mencengkeram pinggiran sumur, lalu perlahan muncul sosok perempuan berwajah rusak dengan mata kosong menatap lurus ke arah Rina.
Rina berteriak dan berlari masuk ke rumah. Ia menutup pintu, tapi suara langkah basah terdengar di teras. Lampu padam tiba-tiba. Dalam kegelapan, terdengar bisikan terakhir yang membuat darahnya membeku,
“Sekarang kau bersamaku di sini…”
Misteri yang Tak Pernah Terjawab
Keesokan paginya, warga menemukan pintu rumah terbuka lebar. Tidak ada tanda perlawanan, hanya genangan air berbau busuk di lantai dan tutup sumur yang kembali tertutup rapat.
Sejak hari itu, tak ada yang berani mendekati rumah itu lagi. Namun pada malam-malam tertentu, warga masih mendengar suara perempuan memanggil nama dari arah sumur belakang…